Lingkungan Hidup / Inspirasi Lingkungan / Mengelola Lingkungan
Narasumber kami menyebutnya Rahu/Rau. Meski pencarian google agak kesulitan akhirnya menemukan nama dalam taksonomi tumbuhannya. Bugis menyebutnya Dao, Kalimantan menyebut Sangkuang. Salah satu tumbuhan yang erat kaitannya dengan hutan sebagai resapan air. Pertama terpicu karena mendampingi observasi untuk pengembangan pengetahuan adik-adik Pramuka.
Dengan nama ilmiah Dracontomelon dao masuk dalam famili Anacardiaceae memiliki bonggol batang pipih vertikal hingga lebih dari satu meter tergantung pada habitat dan usia. Tersebar diseluruh hutan resapan di Indonesia memiliki fungsi sebagai bahan obat, pangan dan bangunan. Berdasarkan jurnal https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5876787/ ekstrak kulit tumbuhan ini memiliki sifat antibakteri pada jenis MSSA, MRSA dan E. Coli MDR.
Hasil penelitian menunjukkan adanya aktivitas antibakteri ekstrak kulit batang D. dao. Ekstrak tumbuhan sensitif terhadap bakteri MSSA, MRSA dan E. coli MDR. Sejauh pengetahuan kami, ini adalah laporan pertama aktivitas antibakteri ekstrak kulit batang D. dao terhadap MRSA, MSSA, dan E.coli MDR. Hasil penelitian terhadap S. aureus serupa dengan penelitian menggunakan fraksi ekstrak etil asetat daun D. dao. Fraksi etil asetat mempunyai kandungan total flavonoid tertinggi (41,86%), menyatakan anti-S paling kuat. efek aureus dengan konsentrasi setengah penghambatan (IC50) sebesar 83,93 µg/mL (Zhao et al., 2015). Hasil penelitian terhadap E. coli serupa dengan penelitian yang menggunakan fraksi ekstrak etil asetat daun D. dao. Fraksi etil asetat diamati memiliki anti-E paling kuat. aktivitas coli dengan konsentrasi setengah penghambatan IC50 sebesar 98,5 µg/mL (Liu et al., 2014).
SHARE HALAMAN INI